Selasa, 01 November 2016

Saatnya Guru Menulis

Saatnya Guru Menulis



Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang melalui tulisan yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Namun, satu hal yang penting bahwa terkait dengan aktivitas menulis, seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.(KBBI)
Guru merupakan jabatan profesi .guru profesional adalah kemampuan seorang guru untuk melaksanakan tugas pokoknya sebagai seorang pendidik dan pengajar yang meliputi kemampuan dalam merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Menulis merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam rangka meningkatkan kemampuan tersebut.
Saat ini masih banyak guru belum terbiasa menulis,diakui atau tidak, kondisi ini  patut direnungkan sebagai introspeksi diri. Apabila diamati rekan-rekan guru di sekeliling kita. Berapa banyak guru kita yang membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sendiri sebagai tugas utama guru. Berapa buku-buku di perpustakaan atau di toko-toko buku yang disusun oleh guru. Di surat kabar,berapa banyak artikel yang ditulis oleh para guru.
Profesor Burhan Nurgiantoro,dosen pascasarjana UNY dalam acara Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Guru-guru Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah se kabupaten Sleman yang diselenggarakan Pasca sarjana UNY di gedung pascasarjana UNY tanggal 11 Oktober 2014 mengatakan beberapa alasan guru tidak terbiasa menulis.pertama secara psikologis:Guru merasa tidak percaya diri,takut tulisannya ditertawakan orang.Merasa malu dianggap pengetahuannya tidak banyak dan dianggap kemampuan bahasanya kurang baik.selain itu guru kurang termotivasi dan tidak ada niat untuk maju.kedua secara kemampuan,guru kurang menguasai pengetahuan di bidang keilmuannya sendiri.Guru tidak mengetahui apa yang seharusnya ditulis.guru kurang menguasai bahasa untuk membaghasakan ide-idenya.guru kurang memahami model dan teknik penulisan karya ilmiah.Ketiga,secara ekonomis anggapan guru menulis tidak akan memengaruhi pendapatan,bahkan tidak menulis juga bisa hidup layak.
 Namun demikian, sesuai Kepmenpan No. 84/1993 mau atau tidak ,siap  atau tidak bagi guru yang akan naik pangkat,maka harus membuat karya tulis ilmiah.Guru dari golongan III/b diwajibkan membuat karya pengembangan profesi minimal 2 untuk bisa naik pangkat ke golongan III/c. Dari golongan III/c ke III/d minimal 4 angka kredit pengembangan profesi. Golongan III/d ke IV/a = 6, Golongan IV/a ke IV/b = 8, IV/b ke IV/c = 10, IV/c ke IV/d = 12, dan IVd ke IV/e =14. Jika peraturan tersebut telah benar-benar diberlakukan, maka sudah saatnya bagi guru untuk tidak takut mencoba menulis.
Sesuai kemenpan tersebut,bentuk model tulisan untuk pengembangan profesi guru berupa kegiatan karya tulis/karya ilmiah (KTI) di bidang pendidikan yang meliputi : karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi di bidang pendidikan, karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri dalam bidang pendidikan, tulisan ilmiah populer, prasaran dalam pertemuan ilmiah, buku pelajaran, diktat pelajaran dan karya alih bahasa atau karya terjemahan. Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan, melliputi pembuatan alat peraga dan alat bimbingan. Menciptakan Karya Seni meliputi Karya Seni Sastera, Lukis, Patung, Pertunjukan, Kriya dan sejenisnya. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan, meliputi teknologi yang bermanfaat di bidang pembelajaran, seperti alat praktikum, dan alat bantu teknis pembelajaran. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum, meliputi keikutsertaan dalam penyusunan standar pendidikan dan pedoman lain yang bertaraf nasional.Masing-masing kegiatan pengembangan profesi diberikan angka kredit sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Kepmenpan) tersebut
Selanjutnya Prof.Burhan menjelaskan,langkah-langkah menulis.Menentukan ide adalah langkah pertama  untuk memulai menulis.Aktifitas menulis dimulai dari munculnya ide tentang suatu topik tertentu. Ide tersebut bisanya datang tak terduga dan bisa muncul kapan saja dan dimana saja, seperti saat di rumah, di kamar mandi, di kendaraan, di depan televisi, saat sedang membaca atau sedang melakukan kegiatan lainnya. Agar ide tersebut tidak hilang maka sebaiknya begitu muncul ide tersebut langsung ditulis dalam secarik kertas.kedua memilih ide yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Selanjutnya kita perlu meluangkan waktu untuk mengembangkan ide tersebut menjadi kerangka tulisan.Outline atau kerangka tulisan ini untuk membantu mengingatkan kita tentang  hal hal yang akan dikembangkan agar menjadi sistematis. Ketiga,kita perlu mengumpulkan bahan untuk mengembangkan outline tersebut dengan cara membaca buku buku, referen lain atau bertanya kepada ahli tentang hal yang berkaitan dengan ide yang telah dipilih.Langkah selanjutnya adalah tahap mengembangkan kerangka ke dalam beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal seperti aspek bentuk dan isi. Kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan minta bantuan orang lain.Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu: teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca), kalimat,paragraf, bahasa, dan isi.
Nah,sudah saatnya guru mulai beraktivitas menulis.Menulis apa yang ada dalam pikiran tanpa takut salah dalam bentuk coretan-coretan atau outline(kerangka).Mengembangkan atau memberikan penjelasan-penjelasan kerangka menjadi sebuah paragraf atau alinea.Membaca kembali tulisan yang telah dibuat,kalau perlu berulang-ulang untuk memperbaiki dan membenahi.Jangan lupa untuk mencoba mengirimkan ke redaksi salah satu majalah ,buletin atau jurnal untuk dipublikasikan atau minimal minta tolong teman untuk membaca dan menanggapi.

                                                                      





Tidak ada komentar: