Kompetensi
pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA/MA mencakup empat
keterampilan, meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat keterampilan tersebut harus dapat dicapai siswa secara berimbang,
walaupun pada kenyataannya, sulit bagi siswa untuk mencapai keempat
keterampilan tersebut secara bersamaan. Salah satu kesulitan yang dialami siswa
adalah pada pembelajaran
keterampilan berbicara. Sebagian siswa merasa kesulitan menyampaikan
ide/gagasan secara lisan. Beberapa kasus sering terjadi pada siswa ketika siswa
diminta menyampaikan presentasi di depan kelas atau berbicara di muka umum. Hal itu disebabkan karena banyak faktor yang melingkupinya, meliputi
teknik, metode, strategi pembelajaran yang tidak tepat.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran,
teknik penyajian yang digunakan pengajar untuk menyampaikan informasi akan
berbeda dengan teknik penyajian yang digunakan untuk mengajarkan keterampilan
dan sikap. Roestiyah (200: 13) dalam Srategi Pengajaran
Bahasa Indonesia berbicata: perlu
dipahami bahwa setiap jenis teknik penyajian hanya sesuai atau tepat untuk
mencapai suatu tujuan yang tertentu pula. Jadi untuk tujuan yang berbeda
pengajar harus menggunakan teknik penyajian yang berbeda pula. Setiap teknik
mempunyai keunggulan dan kelemahan. Tugas pengajar untuk mengkaji dan memilih
teknik yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai agar siswa dapat mencapai
kompetensi seperti yang diharapkan. Ada tiga syarat utama dalam memilih metode,
teknik, dan struktur pembelajaran, yaitu 1)pemahaman praktis dan konseptual
atas setiap prosedur yang merinci pelaksanaan metode dan teknik tersebut,
2)sifat materi/unit pembelajaran yang sesuai dengan metode dan teknik yang dipilih, dan
3)karakteristik dan kemampuan siswa yang hendak ditugaskan untuk belajar dengan metode dan teknik tersebut.
Salah satu perubahan yang dimaksud berkaitan
dengan teknik pembelajaran, yaitu pembelajaran kooperatif (kerja sama) dengan
teknik bercerita berpasangan (Paired
Story Telling). Teknik ini dikembangkan sebagai pendekatan interaktif
antara siswa, guru, dan materi pembelajaran. Tujuan pembelajaran kooperatif
adalah agar siswa dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dengan
lebih memaksimalkan kemampuan belajar diri siswa dengan siswa yang lain. Dengan
teknik bercerita berpasangan, siswa menjadi lebih leluasa mengkomunikasikan ide-idenya dibanding
dengan teknik bercerita sendiri. Teknik ini akan lebih meningkatkan kompetensi
berbicara siswa, khususnya untuk pembelajaran bahasa Indonesia yang secara
kompetensi siswa harus memiliki empat keterampilan berbahasa secara seimbang
antara keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam
pembelajaran kooperatif, teknik bercerita berpasangan (Paired Story
Telling) dapat diterapkan untuk mencapai keterampilan berbicara dan menulis
sekaligus dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan berbagai keunggulan dan
kelemahannya, teknik tersebut merupakan salah satu alternatif dari berbagai
teknik yang telah ada. Dengan teknik ini diharapkan guru dapat menerapkan dalam
proses pembelajaran karena melibatkan
siswa secara aktif dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.
Pembelajaran berbicara dianggap
pembelajaran yang sulit bagi siswa. Hal itu disebabkan karena siswa kesulitan
menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk lisan. Rendahnya kemampuan
berbicara siswa dapat disebabkan beberapa
faktor, antara lain karena teknik yang diberikan oleh
guru masih konvensional, sehingga kemampuan menuangkan ide dan gagasan siswa
terbatas.
Kesulitan mengungkapkan ide atau gagasan siswa dapat
dibantu dengan penggunaan teknik bercerita berpasangan (Paired Story Tellling) melalui media iklan surat kabar. Media surat
kabar merupakan media yang dekat dengan siswa, walaupun tidak semua siswa bisa
mendapatkan media surat kabar dengan mudah karena status sosial ekonomi dan
kondisi geografis yang jauh dari perkotaan, tetapi tidak menyurutkan
motivasi siswa untuk mencari dan membaca surat kabar, sekalipun melalui
perpustakaan sekolah. Dengan teknik tersebut, siswa diharapkan lebih mudah dan lebih
percaya diri menuangkan ide melalui tahap bercerita berpasangan antarteman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar